Kita memang tidak pernah tahu apa yang direncanakan Alloh untuk kita, terlepas dari itu kita harus percaya bahwa rencana-Nya pasti lebih baik dari rencana kita.
Umurku sebentar lagi menuju 27 tahun, sebagai muslimin aku belum berhijab. Banyak sekali orang yang menyarankan, menyindir bahkan terang-terangan menyuruh untuk berhijab dan kebanyakan permintaan itu datang dari orang luar bukan dari keluarga.
Di Indonesia hukum yang diterapkan adalah Hukum Negara, kita bukan Negara Islam untuk itu aturan-aturan yang ditetapkan pun aturan global bukan aturan hukum Syari'at Islam. Untuk itu semua warga negara dibebaskan berpakaian seperti apapun sesuka hati masing-masing, jadi walaupun sebagian warna negara Indonesia memeluk Islam para muslimin pun banyak yang belum berhijab.
Saya berasal dari keluarga yang biasa saja, pelajaran agama yang diterapkan didalam rumah tidak terlalu ketat. Dari aku kecil ibu ku sudah sibuk bekerja untuk membiayai ke-6 anaknya jadi jarang sekali beliau memperhatikan kami, sedangkan ayah ku dari aku kecil beliau sudah tampak begitu tua dan lebih sering berada dirumah istri pertamanya jadi kamipun jarang sekali menjadi perhatian beliau.
Aku beserta adik dan kakakku hidup masing-masing tanpa adanya orang tua yang memperhatikan, jangankan ada yang mengingatkan makan yang mengingatkan sholat saja tidak ada. Aku begitupun adikku terjauh dari agama karena kami tidak mempunyai sosok yang selalu mengingatkan dan mengajarkan kami pada agama yang kami miliki sejak lahir.
Seiring itu aku tumbuh remaja dan dewasa hidup dengan pemahaman agama yang hanya sedikit dan tidak berusaha untuk menambahkannya. Bila sedang bergaul dengan teman-teman perempuan mereka bercerita betapa inginnya mereka berhijab tapi aku merasa biasa saja, tidak terlalu ingin berhijab. Karena menurut fikiranku kenapa harus berhijab ? Dan dalam lamunanku tentang masa depanpun aku tidak berniatkan berhijab.
Banyak sekali sanggahan-sanggahan yang aku buat dalam hati tentang berhijab, seperti,
- Untuk apa berhijab kalau ucapakan dan tingkah laku masih buruk.
- Untuk apa berhijab kalau nanti dibuka lagi.
- Untuk apa berhijab kalau masih terlihat lekukan badan, dsttttttttt.
Terkadang banyak pula orang-orang yang menyindir aku untuk berhijab dan kadang sindirannya tidak kena dihati malah lebih ke "distrubing" jadi sedikit merasa dipaksa.
Pada kuartal ke 4 ditahun 2013 aku pindah kerja ke kantor yang aku mau namun ternyata di kantor ini sama sekali tidak ada job desk sedangkan di 2 kantor sebelumnya aku sangat sibuk sekali. Disini aku mempunyai banyak sekali waktu luang yang entah harus dengan apa dan bagaimana aku melewatinya.Sebulan aku dikantor ini rasanya bosan sekali dan galau sekali, ingin rasanya aku resign karena merasa posisi ku disini sangat tidak berarti berbeda di kantorku sebelumnya yang keberadaanku sangat diperhitungkan.
Namun aku bertahan karena kantor inilah yang selama ini aku inginkan, kemudian hanya main game yang bisa kulakukan dikebanyakan waktuku, setiap berada dikantor aku rajin sholat Dzuhur dan Ashar walaupun waktunya tidak selalu diawal lebih seringnya diakhirkan yang penting sholat. Karena banyaknya waktu ini aku jadi sering buka media sosialku yang dulunya tidak pernah aku buka. Aku mulai aktif di twitter, yang aku follow artis-artis, media jurnalis, kuliner, sosial dan politik. Suatu ketika aku lihat retweet temenku tentang islami, lalu aku buka akun itu aku baca setiap tweetnya dan aku follow.
Esoknya setiap aku buka twiiter timeline dari akun tersebut muncul secara rutin kemudian twitter menyarankan aku untuk follow beberapa akun serupa dan akupun mulai follow akun-akun berbau islam mulai yang berisikan teladan rasul, hadis Al Qur'an, akun yang bersimpati pada perang Gaza, potongan ayat-ayat Al qur'an dan tentunya tak lupa Ustad Twitter Ustad @felixsiauw.
Setiap hari aku baca tweet mereka, awalnya terasa agak kasar dan menyinggung lama-lama terbiasa. Selanjutnya dengan banyaknya waktu dan kebebasan untuk browsing awalnya aku browsing onlineshop setelah bosan akupun mulai searching tentang bacaan sholat yang selama ini aku lakukan tanpa tahu apa arti dari yang aku ucapkan. Dan ternyata artinya sangat indah sekali, setiap sholat aku membaca dan mengingat artinya dan sholatpun terasa lebih khusuk. Kemudian aku membaca dan membuka web yang lainnya, aku belajar baca surat-surat dalam Al qur'an beserta artiannya, baca tweet-tweet tentang islam berusaha untuk mengenal islam lebih jauh dan alhamdulillah aku dapet banyak hidayah dan manfaat. Sebenarnya hati sudah sangat mantap untuk berhijab namun kebijakan kantor belum memperbolehkan karena kantor ini kantor multi-international yang tidak ingin menunjukan 1 agama. Namun dengan niat itu mungkin untuk saat ini aku akan memperbaiki diri dulu dalam berpenampilan, gak mau sexy-sexy lagi, mulai kumpulin baju-baju lengan panjang, ngumpulin dulu kerudung, mulai belajar berkelakuan manis dan santun dan juga menghindari maksiat.
Semoga gak lama lagi aku bisa menutup aurat walaupun belum pakai hijab, semoga kelakuan dan tutur kata aku sudah jauh lebih baik, sholat tepat waktu, berbakti sama orang tua, mencintai sesama, bersedekah, berprasangka baik, segera menikah dan berhijab dengan ikhlas dan selamanya :D juga dengan syar'i :D