Rabu, 13 Agustus 2014

Romantis Sampai Akhir

Kesetiaan, kata yang indah didengar yah namun semua orang tahu bahwa hal itu sangat sulit sekali diwujudkan. Memerlukan pengorbanan yang sangat besar, kesabaran yang tiada batasnya dan tentunya membuang semua ego kita.
Kesetiaan bukan hanya tidak menyelingkuhi pasangan kita namun kesetiaan lebih dari itu. Saya sebagai perempuan yang bekerja dan mempunyai kehidupan sosial menengah atas sulit sekali untuk menemukan kesetiaan atau mempercayai kesetian.
Dengan kehidupan sosial yang penuh dengan gengsi tentunya ingin mempunyai pasangan yang tidak malu-maluin bila dipamerkan didepan publik. Ingin mempunyai pasangan yang tampan, yang cantik, yang mapan, yang sukses, yang pintar, yang baik, yang sayang sama kita, yang bla bla bla yang sempurna. Sungguh tidak mungkin akan didapat ya :D.
Saya sendiri bisa dibilang sebagai orang yang jauh dari rasa bersyukur. Saya tidak jomblo, saya punya pacar yang jarang sekali saya syukuri keberadaannya. Padahal kalau dilihat dari fisik dia jauh keatas dari kata lumbayan, sudah bekerja, punya sense fashion yang tinggi, tidak pernah mau pakai barang KW, pintar, selalu up to date tapiiiiiiiiiiiiiiiiiii . . . kasih tau gak ya tapi nya, xixixixixixiiiii Tapi aku tidak pernah bersyukur.
Tadi pagi saya pergi ngantor pakai angkot, kesal sekali rasanya karena sudah kesiangan, pacar milih tidur dari pada nganterin saya ngantor. Dalam angkot yang tidak terlalu penuh penumpang saya yang bisa diam dan termenung tanpa adanya hiburan.Penumpang naik turun bergantian sepanjang perjalanan, kemudian di pertengahan perjalanan angkot berhenti karena ada seorang bapak yang umurnya sekitaran 60 an. Dia memakai batik berwarna coklat, celana yang sudah lusuh serta sendal jepit lalu dengan tergesa-gesa dia memapah serang ibu seumur dengannya masuk kedalam angkot. Wanita itu terlihat sangat lemas, memakai pakaian yang sama lusuhnya dengan bapak tadi, kulitnya kering, raut wajahnya sayu dan ada selang dimulutnya. Terlihat sekali bahwa ibu itu sedang sakit. Bapak itu memapah istrinya yang lemah masuk kedalam angkot, terlihat sekali istrinya kesusahan untuk masuk kedalam angkot, lalu mereka duduk berdampingan, sang bapak melihat lurus kedepan supir dan jalan khawatir angkot berjalan melebihi tempat tujuan mereka dan sesekali pandangan si bapak ditujukan kepada istrinya seolah ingin mengetahui keadaan istrinya. Sang bapak lalu mengeluarkan dompet kecil dari sakunya lalu mengambil uang untuk angkot tak lama kemudian dia meminta angkot berhenti didepan RSHS, setelah membayar ongkos bapak itupun turun diikuti dengan sang istri namun kondisi istrinya yang lemah dia mencoba untuk berdiri namun terlihat sangat kesusahan lalu tiba-tiba sang suami dengan senyumannya dia bergegas menggendong sang istri agar dia dapat dengan mudah turun dari angkot. Ya Alloh sungguh luas kuasa-MU Engkau memperlihatkan kepada hamba betapa lembutnya hati manusia, betapa sempurnya ciptaan-Mu dan betapa hebatnya Cinta Sejati dan Kesetiaan.
Melihat langsung hal ini membuat saya berfikir betapa indahnya cinta dan kesetiaan. Di raut wajah bapak tersebut tidak tersirat rasa malu atas kondisi sang istri apalagi merasa lelah dalam merawatnya. Sang istripun selalu tersenyum dan merelakan dirinya untuk dirawat, dijaga dan dilindungi oleh sang suami tentu saja hal itu memudahkan sang suami dalam merawatnya karna sang istri pasrah dengan keadaannya dan percaya kepada sang suami yang merawatnya penuh ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar